Rasa marah bisa dibilang termasuk salah satu emosi dasar yang dimiliki manusia. Dan hal itu wajar dalam kehidupan manusia, namun manusia harus bisa mengelola marah dengan mengaktualisasikan marah menjadi energi positif. Rasa marah yang eksplosif, intens, dan berkepanjangan menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, masalah paru-paru, dan penyembuhan luka yang lebih lama. Tapi dalam situasi menekan di mana reaksi marah dapat ‘dibenarkan’, marah dalam kadar yang terkontrol dan singkat bisa menjadi respon yang sehat dan adaptif.
Mari kita simak bersama-sama :
1. Menurut Charles Spielberger, Ph.D., seorang ahli psikologi yang mengambil 3 spesialisasi
studi tentang marah. Marah adalah suatu perilaku yang normal dan sehat yakni sebagai salah satu bentuk ekspresi emosi manusia. Seperti bentuk emosi lainnya, marah juga diikuti dengan perubahan psikologis dan biologis. Ketika Anda marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan level hormon, adrenalin dan noradrenalin.
2. Mark Gorkin—seorang konsultan pencegahan stres dan kekerasan— membagi marah dalam
empat kategori; marah yang disengaja, marah spontan (marah yg dilakukan secara tiba-tiba),
marah konstruktif (marah yang disertai ancaman terhadap orang lain) dan marah
destruktif (marah yang ditumpahkan tanpa rasa
bersalah).
3. Marah merupakan satu bentuk komunikasi.
Karena adakalanya orang lain baru mengerti maksud yang ingin disampaikan ketika kita marah. Bentuk penyampaian marah bisa berbeda-beda bergantung pada lingkungan dan kondisi sosial budaya yang membentuknya. Di Jepang, orang sering diam saat marah karena memang orang-orang Jepang tidak terbiasa mengekspresikan perasaannya. Berbeda dengan orang Amerika yang lebih berterus terang mengungkapkan perasaannya atau sama halnya dengan Suku Batak di tanah air kita.
4. Marah adalah manusiawi.
Marah yang bisa berdampak buruk adalah marah yang tidak dikelola. Sebaliknya bila Anda mampu mengelola amarah dengan tepat, maka ekspresi kemarahan Anda justru akan menyehatkan. Hal ini sudah terbukti pada sebuah penelitian yang menyatakan marah akan lebih baik daripada memendam perasaan jengkel.
5. Bagaimana marah yang menyehatkan itu?
Yakni marah yang beralasan yang bukan karena faktor subjektif semata. Lontarkan kemarahan
atau kejengkelan Anda sewajarnya saja. Sampaikan, penyebab utama kejengkelan itu.
Bukan marah yang sekadar menuruti emosi yang meledak-ledak, kemudian melampiaskannya melalui kata-kata, ekspresi dan perlakuan yang kasar karena dapat merugikan orang lain. Untuk itu, dalam keadaan marah kita harus mengedepankan rasio.
Sehingga kemarahan itu jadi lebih terkendali.
6. Rasakan marah sebagai perbaikan diri, ajarkan hati, pikiran dan tutur untuk mengendalikan marah dan hasilnya adalah kita menjadi seorang yang profesional dalam mengelola marah yang pada akhirnya menjadi sejuk , meneduhkan, indah dan menghasilkan empati.
SO KEEP YOUR SMILE IN YOUR SOUL AND YOUR LIPS.
Ternyata ada loh makanan untuk pereda kita marah , cekidoott.. :
* Kacang Almond , memiliki asam amino yang tinggi karena mengandung amino triptofan.
Pada saat kita makan almond, triptofan masuk kedalam otak dengan cepat dan tingkat serotonin meningkat sehingga bisa menjauhkan amarah.
* Keju , makanan kaya protein, asam amino esensial triptofan dan karbohidrat. Keju membantu meningkatkan mood dan menghilangkan sifat mudah tersinggung dan mudah marah.
* Jus Jeruk Manis , campuran gula dalam perasan jeruk dapat mengontrol temperamen dan emosi negatif lainnya.
* Pisang , membantu meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh, karena pisang sumber triptofan yang bisa meredakan amarah.
* Kacang Almond , memiliki asam amino yang tinggi karena mengandung amino triptofan.
Pada saat kita makan almond, triptofan masuk kedalam otak dengan cepat dan tingkat serotonin meningkat sehingga bisa menjauhkan amarah.
* Keju , makanan kaya protein, asam amino esensial triptofan dan karbohidrat. Keju membantu meningkatkan mood dan menghilangkan sifat mudah tersinggung dan mudah marah.
* Jus Jeruk Manis , campuran gula dalam perasan jeruk dapat mengontrol temperamen dan emosi negatif lainnya.
* Pisang , membantu meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh, karena pisang sumber triptofan yang bisa meredakan amarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar