Welcome in my blog....

kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman di blogger ini..semoga menambah wawasan , pertemanan dan ladang amal buat kita semua...

Rabu, 15 September 2010

Tak Sesulit Yang Anda Bayangkan

Tak Sesulit Yang Anda Bayangkan.

Di sebuah ladang terdapat sebongkah batu yang amat besar. Dan seorang petani tua selama bertahun-tahun membajak tanah yang ada di sekeliling batu besar itu. Sudah cukup banyak mata bajak yang pecah gara-gara membajak di sekitar batu itu. Padi-padi yang ditanam di sekitar batu itu pun tumbuh tidak baik.

Hari ini mata bajaknya pecah lagi. Ia lalu memikirkan bahwa semua kesulitan yang dialaminya disebabkan oleh batu besar ini. Lalu ia memutuskan untuk melakukan sesuatu pada batu itu.

Lalu ia mengambil linggis dan mulai menggali lubang di bawah batu. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa batu itu hanya setebal sekitar 6 inchi saja. Sebenarnya batu itu bisa dengan mudah dipecahkan dengan palu biasa. Kemudian ia lalu menghancurkan batu itu sambil tersenyum gembira. Ia teringat bahwa semua kesulitan yang di alaminya selama bertahun-tahun oleh batu itu ternyata bisa diatasinya dengan mudah dan cepat.

Renungan:

Kita sering ditakuti oleh bayangan seolah permasalahan yang kita hadapi tampak besar, padahal ketika kita mau melakukan sesuatu, persoalan itu mudah sekali diatasi. Maka, atasi persoalan anda sekarang. Karena belum tentu sebesar yang anda takutkan, dan belum tentu sesulit yang anda bayangkan.

Mulailah dengan Hal Kecil

Memulai Dengan Hal Kecil.


Mulailah dengan hal kecil. Karena semua orang sukses juga demikian. Semua pencapaian terbesar di dunia pun demikian. Semua bisa kalau dimulai dengan hal kecil. Dan justru pada hal inilah terdapat seluruh indahnya keberhasilan sejati.

Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar. Hitung setiap hari. Hitung setiap saat. Segalanya dapat berpihak pada anda, atau berpihak melawan anda.

Ke mana anda akan bergerak? Apa hal kecil yang dapat anda kerjakan sekarang? Segala pencapaian mencengangkan yang mungkin dapat dicapai, dimulai lewat sebuah ide. Ilham untuk membuat perbedaan. Dan itu hal kecil. Peliharalah, dan kembangkan hingga menjadi kenyataan. Sekarang mungkin hal kecil, tetapi hanya anda yang bisa membuatnya menjadi besar.

Selasa, 14 September 2010

Mohon Maaf Lahir Batin


Mohon Maaf Lahir Batin

Suatu hari datanglah seorang pria ke hadapan seorang Bijak."Guru, saya mempunyai banyak dosa. Saya telah memfitnah, membohongi, dan menggosipkan orang lain dengan hal buruk. Kini saya menyesal dan ingin memohon maaf lahir dan batin. Bagaimana caranya agar Tuhan mengampuni semua kesalahan saya?"

Sang Bijak berkata, "Ambilah bantal di tempat tidurku. Bawalah ke alun-alun kota. Di sana, bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapas didalamnya keluar tertiup angin. Itulah bentuk hukuman atas kata-kata jahat yang telah keluar dari mulutmu."

Meski kebingungan, toh akhirnya ia menjalani "hukuman" yang diperintahkan kepadanya. Di alun-alun ia membuka bantal dan dalam sekejap bulu ayam dan kapas beterbangan tertiup angin.

Setelah selesai, ia kembali menghadap sang Bijak, "Saya telah melakukan apa yang Guru perintahkan. Apakah kini saya sudah diampuni?"

Jawab sang Bijak, "Kamu belum dapat pengampunan. Kamu baru menjalankan separuh tugasmu. Kini, kembalilah ke alun-alun dan pungutlah kembali bulu-bulu ayam yang tadi beterbangan tertiup angin."

Renungan :

Tidak peduli berapa kali kita memohon maaf, kata-kata yang pernah keluar dari mulut kita akan menggema selamanya. Memang, sebuah permintaan maaf di hari yang fitri ini bisa mengobati banyak hal. Namun, agaknya kita juga harus mengingat, bahwa semua itu tak akan ada artinya, saat kita mengulangi kesalahan itu kembali.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H.
Mohon maaf lahir dan batin.
Taqobballahu Minna Wa Minkum. Taqobballahu ya Karim
Minal Aidin wal Faidzin. Kullu Amin wa Antum fi Khoir.