Welcome in my blog....

kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman di blogger ini..semoga menambah wawasan , pertemanan dan ladang amal buat kita semua...

Selasa, 25 Oktober 2011

Tembang Jawaku : I. LIR ILIR





Saya keturunan Jawa, Ibu saya lahir di Solo dan Bapak saya asli Kutoarjo. Saya menyukai tembang jawa seperti Gambang Suling, Gundul Gundul Pacul, Cublak Suweng, Lir Ilir dan masih banyak lagi. Tembang-tembang jawa itu saya selalu nyanyikan bila meninabobokan anak saya atau saat saya sedang menyulam mengisi waktu malam saya sambil menemani suami mengerjakan pekerjaan kantornya. Dan semua tembang yang saya nyanyikan itu mempunyai makna yang dalam.
Saya ingin mempopulerkan tembang jawa itu di blog saya.

Berikut saya akan uraikan makna Tembang lagu Jawa :

I. LIR ILIR

Tembang ini konon di ciptakan oleh salah satu WaliSongo yaitu Alm Sunan Kalijaga. Tapi ada juga sumber lain yang mengatakan di ciptakan oleh Alm. Sunan Kalijaga dan Sunan Ampel Tembang ini dulu digunakan sebagai sarana dakwah karena mengandung makna agama dan unsur kebudayaan jawa yang patut untuk diteladani dan mudah dicerna.


Lir-ilir, Lir-ilir, Tandure wus sumilir,

Tak ijo royo-royo,Tak sengguh temanten anyar

Cah angon – cah angon, Penekno blimbing kuwi,

Lunyu-lunyu ya penekno,Kanggo mbasuh dodotiro.

Dodotiro – dodotiro,Kumitir bedah ing pinggir,

Dondomana jlumatana,Kanggo seba mengko sore.


Mumpung padang rembulane,Mumpung jembar kalangane,

Yo suraka, surak hiyo


Adapun makna tembang L
ir Ilir ini adalah :

Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah) Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)

Menyerukan kepada umat untuk segera bangun dari keterpurukan setelah runtuhnya kerajaan Majapahit pada masa itu, karena islam telah datang menaungi seluruh masyarakat.

Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau) Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)

Warna hijau disini, menggambarkan agama islam yang sering dilambangkan dengan warna hijau, menampakkan penampilan Islam yang menyenangkan. Juga menggambarkan tanaman yang tumbuh subur nan hijau, dimana iman yang di pelihara dengan baik, maka akan tumbuh dengan baik seperti tanaman yang tumbuh subur dan lebat.
Sehingga kebahagiaan seorang muslim bagaikan kebahagiaan sepasang mempelai dalam menapaki keyakinan imannya.

Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)
Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)

Anak gembala disini maksudnya pemimpin yang menjadi contoh bagi pengikutnya dan Buah belimbing memiliki lima sisi, yang menggambarkan rukun islam dan sholat lima waktu

Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)

meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.

Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa.

Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)
Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)


Dalam hal ini dilambangkan kain dodot yang telah rusak dan robek. Karena kemajuan zaman yang menyebabkan kemerosotan moral manusia, maka rusaklah agama dan akhlaq manusia seperti robeknya kain dodot tersebut.
kumitir artinya kain yang tertiup angin dan terlihat sobek dipinggirannya. Jadi pinggiran kain dodot yang robek disini maksudnya adalah para masyarakat pinggiran yang belum terlalu memahami islam, inilah tugas besar yang diemban oleh para pemimpin.

Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)

Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Allah SWT.

Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)

Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, sebelum waktu di dunia kita habis

Yo surako surak hiyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)

Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan.



Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)




*Dirangkum dari berbagai sumber



Tidak ada komentar:

Posting Komentar